• Home
  • Layanan
    • Jasa Desain Web
    • Program Umroh
  • Arsip
  • Kategori
    • Kisah Rasulullah
    • Kisah Shahabat
    • Kisah Orang Shalih
    • Kisah Teladan
    • Sejarah Islam
  • KAJIAN ISLAM
  • AFAHRURROJInet

Hikayat Islam

Kisah-kisah Islami

JASA PEMBUATAN WEBSITE PROFESIONAL
Email: afahrurroji@gmail.com
Whatsapp(No Call): 0811 123 5180

You are here: Home / Kisah Shahabat / Melihat Tidak Ada Syarat Apa pun, Wahsyi Masuk Islam

Melihat Tidak Ada Syarat Apa pun, Wahsyi Masuk Islam

updated 8 November 2017 by Ahmad Fahrurroji Leave a Comment 1299 Views

Wahsyi Masuk Islam

Hikayat  – Melihat Tidak Ada Syarat Apa pun, Wahsyi Masuk Islam

Kenalkan Anda dengan salah seorang budak yang berkulit hitam ini? Ya, dialah Wahsyi bin Harb, orang yang terkenal karena telah membunuh paman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihiwasallam yang dijuluki “Singa Allah”, yakni Hamzah bin Abdul Muthallib. Dia merupakan budak yang berasal dari Ethiopia milik Hindun binti Utbah.

Orang yang diberi julukan Abu Salamah ini telah masuk Islam setelah keberhasilannya membunuh Hamzah. Ada kisah menarik dari perjalanannya dalam memeluk Islam. Ia sempat ragu untuk memeluk Islam karena terhalang oleh beberapa ayat Al-Quran. Ingin tahu seperti apa kisahnya? Ini dia.

Al Faqih berkata: Seseorang yang dapat dipercaya menceritakan kepadaku dengan sanadnya dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Wahsyi menulis surat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam, yang menyatakan bahwa sesungguhnya ia ingin masuk Islam. Namun, ada satu ayat al-Quran yang menghalang-halanginya, yaitu ayat yang berbunyi,

“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),” (QS. Al-Furqan: 68).

Wahsyi merasa bahwa dirinya mengerjakan tiga perbuatan yang diharamkan itu, maka ia bertanya, mungkinkah ia bisa bertaubat. Kemudian turunlah ayat yang berbunyi,

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Furqan: 70).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam menjawab surat Wahsyi itu tentang turunnya ayat tersebut. Namun, Wahsyi menulis surat lagi yang menyatakan bahwa di situ dipersyaratkan adanya amal shalih, padahal ia tidak tahu bisa atau tidak untuk mengerjakan amal shalih. Kemudian turunlah ayat yang berbunyi,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar,” (QS. An-Nisa: 48).

Rasulullah menjawab lagi surat Wahsyi itu tentang adanya ayat tersebut. Namun, Wahsyi menulis surat lagi yang menyatakan bahwa pada ayat itu juga ada persyaratan, sedangkan ia tidak tahu apakah kira-kira Allah menghendaki dirinya untuk diampuni atau tidak.

Kemudian turunlah ayat lagi yang berbunyi,

“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’,” (QS. Az-Zumar: 53).

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam menulis surat lagi kepada Wahsyi. Dan di situ Wahsyi melihat tidak ada persyaratan apa pun, maka ia segera datang ke Madinah dan masuk Islam.

Subhanallah, itulah indahnya Islam. Islam tidak memberikan hal yang muluk-muluk bagi orang-orang yang ingin memeluknya. Islam memberikan keringanan bagi siapa saja yang memiliki kemantapan dan keteguhan hati yang besar untuk mengabdi dalam ajaran pemberi jalan kebenaran ini.

Sumber: islamstory.com

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)

Filed Under: Kisah Shahabat Tagged: abu salamah, hidayah, masuk islam, Wahsyi bin Harb 1299 Views

Related Posts

  • Membaca Biografi Rasulullah Membimbing Saya Menjadi Islam
  • Amir bin Al-AkwaAmir Bin Al-Akwa’, Dalam Perang Khaibar
  • Rukanah, Adu Gulat dengan Rasulullah
  • Khabbab bin Al-Arat RAKisah Penderitaan Sayyidina Khabbab bin Al-Arat RA
  • Kisah Tasbih Sayyidatina Fathimah Radhiyallahu ‘anha

Leave a Reply Cancel reply

Artikel Pilihan

Al-Khansa binti Amru, Cinta Sejati Ibu Pada Anak-anaknya

Kisah Perjanjian Hudaibiyah, Abu Jandal dan Abu Bashir

Abu Sulaiman Ad-Darani – Selayaknya Aku Menangis

Karena Sebutir Kurma Sedekah Rasulullah Tidak Bisa Tidur

Perasaan Takutnya Abu Bakar RA kepada Allah SWT

Kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA (Episode 8)

Said bin Jubair, Seekor Singa dan Al-Hajjaj

Nasihat Rasulullah Saw Kepada Sayyidina Umar Ra

Kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA (Episode 2)

Abu Raihanah – Berperang Lalu Beribadah

  • Tentang
  • Layanan
  • Arsip
  • Kontak

Facebook | Linkedin | Twitter | Pinterest

Profil

Ahmad Fahrurroji adalah seorang blogger, desainer web dan antusias dengan WordPress. Fokus dalam pembuatan desain web beserta pemasaran online. Jika Anda tertarik untuk mempromosikan bisnis Anda secara online hubungi saja: Email : afahrurroji@gmail.com Informasi → Selengkapnya

Berlangganan ke Blog via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Join 3,234 other subscribers

Copyright © 2021 · Hikayat Islam