Hikayat – Mengisahkan orang shalih yang bernama Sufyan Ats-Tsauri yang tercatat sebagai adalah salah seorang tokoh ulama di masanya, imam dalam bidang hadits juga bidang keilmuan lainnya, terkenal juga sebagai pribadi yang wara’ atau sangat hati-hati, zuhud, ahli fikih dan dinilai setara dengan para imam fikih yang empat: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal.
Diriwayatkan dari Abdur Rahman bin Abi Ibad al-Makki, dia berkata, Seorang syaikh yang dijuluki Abu Abdillah mendatangi kami. Dia berkata, “Pada waktu sahur aku pergi ke sumur Zam Zam. Di tempat ini aku bertemu dengan seorang syaikh yang membiarkan kainnya menutupi wajahnya, dia datang ke sumur dan minta diambilkan air. Kemudian aku mengembalikan air utnuk syaikh tersebut. Aku juga meminum sebagian air itu. Ternyata rasa air tersebut seperti air bercampur madu yang aku belum pernah merasakannya. Ketika aku menoleh, syaikh tersebut telah pergi.
Pada waktu sahur hari kedua, aku pergi ke sumur Zam Zam lagi. Aku melihat seorang syaikh masuk dari arah pintu masjid dengan menutupkan kain di wajahnya juga. Beliau menuju sumur dan minta diambilkan air. Setelah minum beliau pergi. Aku minum air sisanya, terasa lebih enak dari sebelumnya.
Pada malam ketiga, beliau datang lagi ke sumur dan minta air. Lalu aku memegang ujung selimut tebalnya, ia menangkap tanganku. Aku juga minum air sisanya, terasa seperti air susu manis, yang aku belum pernah merasakan minum senikmat itu.
Aku bertanya kepada syaikh, ‘Demi Pemilih Baitullah ini, sebenarnya siapa anda?’ Dia bertanya, ‘Sanggupkah kamu merahasiakannya?’ Aku menjawab, ‘Ya!’, Dia berkata, ‘Aku Sufyan Ats-Tsauri’.”
Sumber: Buku 99 Kisah Orang Shalih, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab
Leave a Reply