• Home
  • Layanan
    • Jasa Desain Web
    • Program Umroh
  • Arsip
  • Kategori
    • Kisah Rasulullah
    • Kisah Shahabat
    • Kisah Orang Shalih
    • Kisah Teladan
    • Sejarah Islam
  • KAJIAN ISLAM
  • AFAHRURROJInet

Hikayat Islam

Kisah-kisah Islami

JASA PEMBUATAN WEBSITE PROFESIONAL
Email: afahrurroji@gmail.com
Whatsapp(No Call): 0811 123 5180

You are here: Home / Kisah Masuk Islam / Kisah Islamnya seorang Fotografer Asal Swedia

Kisah Islamnya seorang Fotografer Asal Swedia

updated 8 November 2017 by Ahmad Fahrurroji 2 Comments 1390 Views

fotografer

Hikayat – Kisah Islamnya seorang fotografer asal Swedia yang menemukan Allah ketika menghabiskan waktunya dengan keindahan alam.

SAYA dilahirkan dari keluarga yang biasa-biasa saja  di Swedia. Saya menjalani hidup selama 25 tahun tanpa benar-benar berpikir tentang keberadaan Tuhan, karena saya adalah orang bertipikal materialistik.

Saat masih SMA, saya ingat betul saat menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah menjadi kutu buku. Dan saat itu, saya sempat mengambil dan membaca terjemahan Al-Quran dan hingga saya menemukan suatu ayat. Saya tidak ingat persis apa yang saya baca, yang jelas saya menemukan bahwa apa yang dikatakan Al-Quran masuk akal dan logis. Tetapi, saya sama bukanlah orang yang religius, dan saya juga tidak butuh dewa apapun. Maksud saya, kita memiliki Newton untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja, bukan?

Waktu berlalu dan saya lulus dari sekolah dan mulai bekerja. Saya memperoleh uang dan pindah ke sebuah apartemen. Saya menjadi seorang fotografer amatir dan terdaftar dalam kegiatan fotografi.

Suatu ketika, saya mendokumentasikan pasar dan mengambil foto dari jarak jauh dengan lensa tele. Saat itu seorang imigran terlihat marah datang dan mengatakan bahwa ia ingin memastikan bahwa saya tidak boleh mengambil gambar ibu dan saudara-saudara perempuannya. Saya pikir dasar orang aneh, orang-orang Muslim itu!

Hal yang berhubungan dengan Islam dan terjadi lagi, saya membaca hampir semua terjemahan Quran dan saya menemukan bahwa semua hal menjadi indah dan logis. Tetapi tetap, Allah belum memiliki tempat di hati saya. Sampai saya bertemu Shahida, ia adalah seorang wanita Amerika yang telah menjadi muallaf, ia juga rekan kerja saya hingga akhirnya kami bersahabat.

Shahida menceritakan kisah perjalanan spritualnya menemukan Islam. Shahida dan saya mendiskusikan Islam, iman kepada Allah, dan segala sesuatu yang ia ceritakan masuk akal bagi saya. Shahida seperti malaikat yang memiliki kesabaran menghadapi saya, sebab pemikiran lambat dan pertanyaan konyol saya, namun dia tidak pernah menyerah. Dia mengatakan kepada saya, “Dengarkan saja hati Kamu, dan Kamu akan menemukan kebenaran.”

Tak terduga saya pun seperti dengan cepat menemukan kebenaran dalam diri saya. Seperti dalam perjalanan pulang kerja, saya naik bus dan kebanyakan orang di sekeliling saya sedang tidur. Saya melihat matahari terbenam, yang melukis awan indah dengan warna pink dan oranye. Pada saat itu, seperti semua keindahan datang secara bersamaan.

Saya mulai mengerti bagaimana Tuhan bisa mengatur hidup kita, meskipun kita bukan robot. Saya melihat hal itu mungkin bisa saja tergantung pada hukum fisika dan kimia, namun saya mulai percaya dan melihat pekerjaan Tuhan. Itu indah.

Suatu pagi saya bangun, pikiran saya jelas seperti lonceng, dan pikiran pertama yang berlari melalui otak saya adalah bagaimana bersyukur kepada Tuhan, bahwa Dia membuat saya bangun untuk hari lain yang penuh peluang. Itu sangat alami, seperti saya telah melakukan hal ini setiap hari dalam hidup saya.

Setelah pengalaman ini, saya tidak bisa lagi menolak keberadaan Tuhan. Tapi setelah 25 tahun menolak Tuhan, itu sulit untuk mengakui keberadaan-Nya. Tapi alam, keindahan, dan bertemu Shahida adalah hal yang saya syukuri.

Dengan perlahan, pikiran saya mulai sependapat dengan hati saya, dan saya mulai membayangkan diri saya sebagai seorang Muslim. Tapi apa bisa saya benar-benar masuk Islam? Shalat lima kali sehari? Bisakah berhenti makan daging babi? Bisakah aku benar-benar melakukannya? Dan bagaimana dengan keluarga saya dan teman-teman?

Dan liburan musim panas dimulai, dan saya harus memutuskan menjadi seorang Muslim. Namun awal musim panas menjadi sangat dingin. Keesokan paginya, langit begitu cerah, dengan hembusan dingin angin bertiup di luar jendela kamar, rasanya seperti Tuhan telah memutuskan bahwa inilah waktu yang tepat. Saya mandi, mengenakan pakaian bersih, naik ke mobil, dan melaju selama satu jam menuju ke masjid. Dengan gemetar, saya mendekati orang-orang di masjid, dan menyampaikan keinginan saya menjadi muslim, dan setelah shalat zuhur, imam dan beberapa saudara menyaksikan saya mengucapkan Shahadat. Dan Islam-pun menjadi bagian penting dari hidup saya. Saya mulai shalat secara teratur dan pergi shalat Jum’at.

Tidak lupa saya memberitahu pada keluarga dan teman-teman saya tentang keislaman saya ini, dan mereka pun semua menerimanya. Tentu saja, mereka tidak dapat memahami semua hal yang saya lakukan, seperti sholat lima kali sehari pada waktu tertentu atau tidak makan daging babi. Mereka berpikir praktik-praktik ini adalah kebiasaan asing aneh yang akan mati dengan waktu, tapi saya akan membuktikan bahwa mereka salah. Insya Allah.

Sumber: Islampos.com

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)

Filed Under: Kisah Masuk Islam Tagged: alam, fotografer, fotografer swedia, hikayat islam, kisah islami 1390 Views

Related Posts

  • Kisah Sayyidina Abu Hurairah RA Bertanya Satu Masalah karena Lapar
  • Ali bin Al-FudhailAli bin Al-Fudhail, Meninggal Karena Bacaan Al-Quran
  • Said Bin Amir Al-Jumahi, Pemimpin dan Wali
  • Kisah Kejujuran Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad
  • Ma’ruf Al-Kurkhi, Salah Satu Murid Para Malaikat

Comments

  1. dennyaditia says

    5 April 2015 at 6:27 pm

    Masya Allah, orang tersebut telah diberikan hidayah melalui keindahan alam yang Allah ciptakan

    Reply
    • Ahmad Fahrurroji says

      5 April 2015 at 8:33 pm

      Dia mendapatkan hidayah setelah perjalanan panjang menuju Islam dan Allah Subhaanahu wata’ala yang menggerakannya menuju cahaya Islam.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Artikel Pilihan

Taubatnya Ka’ab bin Malik RA Karena Tidak Ikut dalam Perang Tabuk (1)

Kabar Gembira

Kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA (Episode 12)

Lelaki Penghuni Surga Atas Persaksian Rasulullah

Gaji Sayyidina Umar RA dari Baitul Mal

Seorang Pemuda dan Bidadari

Teladan Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

Kisah Syahidnya Sayyidina Anas bin Nadhar Radhiayallahu anhu

Kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA (Episode 8)

Kisah Sayyidina Abu Hurairah RA Bertanya Satu Masalah karena Lapar

  • Tentang
  • Layanan
  • Arsip
  • Kontak

Facebook | Linkedin | Twitter | Pinterest

Profil

Ahmad Fahrurroji adalah seorang blogger, desainer web dan antusias dengan WordPress. Fokus dalam pembuatan desain web beserta pemasaran online. Jika Anda tertarik untuk mempromosikan bisnis Anda secara online hubungi saja: Email : afahrurroji@gmail.com Informasi → Selengkapnya

Berlangganan ke Blog via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Join 3,234 other subscribers

Copyright © 2021 · Hikayat Islam